Rumah Kayu Limasan Tradisional

Rumah Kayu Limasan Tradisional

Rumah Kayu Limasan Tradisional adalah rumah dengan ciri khas atap berbentuk limas. Rumah ini sering digunakan oleh masyarakat Jawa dan daerah lain di Indonesia, dengan fungsi utamanya sebagai tempat tinggal keluarga dan bisa juga digunakan untuk kegiatan sosial seperti hajatan. Ciri khas utama adalah atapnya yang berbentuk limas, dengan dua buah atap (kejen atau cocor) dan dua atap lainnya (brunjung) yang bentuknya jajaran genjang sama kaki. Rumah Limasan biasanya dibangun dengan konstruksi kayu, baik untuk rangka utama, dinding, maupun lantai. Kayu adalah bahan yang efektif dalam mencegah penghantaran panas, sehingga rumah kayu akan lebih nyaman di berbagai kondisi cuaca. Porositas kayu membantu sirkulasi udara yang lebih baik, sehingga rumah kayu cenderung lebih sejuk dan tidak lembap. Kayu memiliki kekuatan yang cukup besar dan dapat bertahan lama, terutama jika menggunakan jenis kayu yang tahan terhadap cuaca dan serangga. Rumah kayu memiliki nilai estetika yang tinggi dan dapat menciptakan suasana yang nyaman dan tenang. Rumah kayu memberikan kesan alami dan sejuk karena material kayunya yang memiliki sifat insulasi termal yang baik, membuat rumah lebih hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas. 

Ukuran Rumah Kayu Limasan Tradisional :

• Ukuran umum: 6 m x 9 m atau 7 m x 10 m

• Ruang: bisa dibagi jadi ruang utama + 1 kamar tidur + dapur belakang

• Teras depan (emper) bisa ditambahkan

• Cocok untuk rumah tinggal sederhana